RSS : Articles / Comments


pemain pelatnas banyak yg mundur [kompas dot com]

2:26 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Pemain Pelatnas Mundur? PBSI Tak Khawatir
WAHYU SATRIANI ARI WULAN
Taufik Hidayat saat mengumumkan pengunduran dirinya dari Pelatnas di Jakarta, Jumat (30/1).
/
Artikel Terkait:

* Vita Masih Ingin Berpasangan dengan Flandy
* Vita Ajukan Surat Pengunduran Diri
* Kabar Gembira, Markis dan Dua Adiknya Kembali ke Pelatnas
* Markis Kido Tinggalkan Pelatnas
* 14 Pemain PB Djarum Masuk Pelatnas Cipayung

Jumat, 13 Februari 2009 | 21:56 WIB

SURABAYA, JUMAT — Beberapa pebulu tangkis top Indonesia memutuskan untuk mundur dari pemusatan latihan nasional (pelatnas). Meskipun demikian, PB PBSI tak khawatir dan tetap optimistis bisa mendongkrak prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah internasional.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PB PBSI Yacob Rusdianto, di Surabaya, Jumat (13/2). Dia mengatakan hal tersebut untuk menanggapi berbagai kritikan tentang mundurnya sejumlah pemain pelatnas utama itu.

Seperti yang diketahui, baru-baru ini sejumlah pemain pelatnas mengundurkan diri. Mereka adalah Taufik Hidayat, Vita Marissa, Alvent Yulianto, dan Hendra AG.

"Kami tidak ingin berpolemik terlalu jauh soal itu. Kendati sakit dan pahit, tapi Pak Djoko (Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso) menganggap itu sebagai obat," kata Yacob.

Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur ini justru berharap ada efek positif dari berbagai kritikan, sorotan serta masukan yang datang dari elemen masyarakat. Yang penting, semua itu demi kemajuan bulu tangkis Indonesia.

"Persoalan mundurnya beberapa pemain terus kami upayakan untuk mencari penyelesaian, salah satunya dengan mendekati pemain," jelasnya.

Yacob menambahkan, PBSI tidak pernah menghalangi atau menghambat prestasi atlet. Namun, mereka berharap para atlet hendaknya bisa mengukur seberapa layak nilai kontrak yang diterima.

Sebagian besar atlet yang mengundurkan diri dari pelatnas karena persoalan nilai kontrak yang tidak menemui kata sepakat. PB PBSI menetapkan nilai kontrak berdasarkan prestasi dan pencapaian peringkat dunia pemain.

Namun, sebagian pemain menolak kontrak yang disodorkan pengurus karena nilainya tidak sesuai yang diharapkan. Pemain senior spesialiasi ganda, Vita Marissa yang dipasangkan dengan pemain muda Mohammad Rijal, merupakan salah satu pemain yang menolak tawaran kontrak baru tersebut.

kom pas dot com

2:25 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 18 Februari 2009 | 16:29 WIB

JAKARTA, RABU — Adrianti Firdasari tak terlalu memasang target muluk di kejuaraan klasik bulu tangkis All England. Pada turnamen yang mulai berlangsung 3-8 Maret di Birmingham itu, pemain nomor dua tunggal putri Indonesia tersebut mematok minimal sampai perempat final.

"Target menjadi juara sih pasti ada. Tetapi di turnamen sebesar All England ini pasti banyak pemain top sehingga perlu kerja keras. Namun, saya berani memasang target untuk mencapai babak perempat final," ungkap pemain berusia 22 tahun tersebut, Rabu (18/2), ketika hadir di acara peluncuran program Biskuat Akademi Juara 2009.

Untuk meretas jalan ke sana (perempat final), mulai babak kedua nanti peringkat 23 dunia ini harus melewati rintangan yang berat. Pasalnya, pada putaran tersebut dia sudah bertemu mantan pemain nomor satu asal China, Xie Xingfang.

Namun, Adrianti mengaku tak gentar. Malah, pemain yang memperkuat Indonesia pada Piala Uber 2008 itu mengaku sudah tak sabar lagi untuk bertemu pemain jangkung tersebut yang baru sekali dihadapinya.

"Saya sudah lupa kapan bertemu Xingfang, yang pasti waktu itu kalah sehingga sekarang saya berambisi untuk mengalahkannya. Saya cukup yakin bisa melewatinya di babak kedua nanti," ungkap Adrianti yang mengaku, tahun ini menjadi All England ketiganya.

Berdasarkan hasil undian, Adrianti akan bertemu pemain yang lolos dari babak kualifikasi. Setelah itu, dia harus menantang Xingfang yang performanya memang sedang menurun seusai menjadi finalis Olimpiade Beijing 2008 bulan Agustus.

Selama ini, Adrianti mempersiapkan diri secara matang di Pelatnas Cipayung. Dia juga merasa tak terganggu dengan adanya berita akhir-akhir ini tentang ketidakcocokan pemain dan PB PBSI menyangkut besaran kontrak sehingga berujung pada keputusan pemain untuk mundur dari Pelatnas.

"Suasana di Pelatnas saat ini sudah tenang dan semua pemain fokus untuk menghadapi All England. Tak ada lagi ketegangan karena ada berita mundurnya beberapa pemain yang tak sepakat dengan tawaran kontrak PBSI," jelasnya.

Tentang rencananya sepanjang tahun 2009, Adrianti mengatakan, dia ingin tampil di semua ajang Super Series, setelah Malaysia Terbuka dan Korea Terbuka. Namun, semuanya masih harus dibicarakan lagi dengan pelatih.

"Kalau targetku sih ikut semua Super Series. Hanya saja, semua masih harus dilihat lagi selain perlu konsultasi dengan pelatih. Yang pasti, setelah ikut All England, saya dan teman-teman akan fokus untuk tampil di Piala Sudirman meskipun sampai sekarang belum ketahuan siapa yang terpilih masuk tim," tambah Adrianti yang masuk babak 16 besar di Malaysia Terbuka dan menembus perempat final di Korea Terbuka sebelum ditaklukkan pemain Denmark Tine Rasmussen yang menjadi juaranya. (LOU)

kom pas dot com

2:24 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 18 Februari 2009 | 15:49 WIB

JAKARTA, RABU — Pemain ganda campuran Nova Widianto menyatakan harapannya mengakhiri paceklik gelar ganda campuran di turnamen "All England" yang sudah berlangsung selama 30 tahun.

"Persiapan bagus, mudah-mudahan bagus juga hasilnya," kata Nova Widianto di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu, mengenai persiapannya bersama Liliyana Natsir untuk berlaga pada turnamen All England, 3-8 Maret.

Menurut dia, Indonesia sudah lama tidak meraih gelar ganda campuran, yaitu sejak Christian Hadinata-Imelda Wiguna meraihnya pada 30 tahun lalu.

Meski demikian, pasangan runner-up kejuaraan yang sama tahun lalu yang menjadi unggulan pertama itu mewaspadai kemungkinan pertemuan dengan pasangan China Xie Zhongbo/Zhang di perempat final. "Terakhir kami kalah dua kali dari mereka, di China Masters dan Hong Kong Terbuka 2008," ujar Nova mengenai pasangan China peringkat sembilan dunia tersebut.

China tidak menurunkan tim nasionalnya pada Final Super Series akhir tahun lalu dan dua turnamen Super Series pertama 2009, Malaysia dan Korea Terbuka, untuk melaksanakan pemusatan latihan selama tiga bulan. All England akan menjadi turnamen pertama tim Negeri Tirai Bambu itu turun dengan kekuatan penuh.

Nova mengatakan, persiapan yang bagus dan masa penyesuaian yang cukup karena datang lebih awal—tim Indonesia akan berangkat ke Inggris pada 27 Februari—akan membuat mereka lebih siap bertanding.

Sementara pasangan Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama bertekad membalas kekalahan dari ganda Malaysia, unggulan keempat, Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari yang akan mereka hadapi pada putaran pertama. "Mereka mengalahkan kami di Singapura Terbuka," ujar Rian mengenai satu-satunya pertemuan dengan ganda Malaysia itu.

Rian/Yonatan bersama Bona Septano/Muhammad Ahsan kemungkinan akan menjadi tumpuan harapan ganda putra menyusul ketidakpastian keberangkatan pasangan peringkat dua dunia Markis Kido/Hendra Setiawan, karena cedera lutut kiri Kido hingga saat ini masih belum pulih.

Namun, Rian enggan memasang target muluk-muluk pada turnamen All England keduanya bersama Yonatan. "Yang penting bisa melewati babak pertama dulu, kalau menang mudah-mudahan selanjutnya lebih ringan," katanya.

All England dan Swiss Terbuka akan menjadi dua turnamen pertama PB PBSI memberlakukan sanksi tidak mengirim pemain yang tidak mencapai target dalam dua turnamen berturut-turut.

Menurut Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh, jika pemain atau pasangan dua kali berturut-turut tidak mencapai target, mereka harus mengikuti latihan selama 1,5 bulan dan tidak akan dikirim mengikuti turnamen. "Tetapi proses (perjuangan pemain) dalam pertandingan juga menjadi pertimbangan," ujar Lius.

Ia mengatakan, pada All England kali ini, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso ditargetkan mencapai semifinal, sedangkan Nova/Liliyana dan Kido/Hendra menjadi juara.

kom pas dot com

2:23 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 11 Februari 2009 | 19:30 WIB

JAKARTA, RABU — Atlet bulu tangkis putri, Vita Marissa, meminta kenaikan kontrak dengan harapan pengabdiannya selama 12 tahun di pelatnas dihargai.

"Saya memang minta naik, lebih karena minta dihargai pengabdian saya selama 12 tahun, bukan semata-mata melihat nilai nominalnya," ujar Vita saat jumpa wartawan di Jakarta, Rabu (11/2).

Pemain spesialis ganda yang saat ini berperingkat 36 dunia pada ganda campuran itu, mengajukan surat pengunduran diri dari pelatnas pada Selasa (10/2) setelah tidak mencapai kesepakatan kontrak dengan PB PBSI. Menurutnya, ia mengajukan kenaikan kontrak 20 persen dari kontrak sebelumnya sebesar Rp 400 juta per tahun.

Pemain asal Klub Tangkas Alfamart itu menyesalkan PBSI yang hanya mempertimbangkan peringkat ganda campurannya yang turun dari 17 dunia saat bersama Flandy Limpele menjadi 44 dunia pada 1 Januari 2009, setelah ia berpasangan dengan Muhammad Rijal usai Olimpiade Beijing.

"Saya baru bermain lima bulan bersama Rijal, sementara prestasi saya pada ganda putri tidak dianggap," kata Vita yang saat ini berperingkat lima dunia pada ganda putri bersama Liliyana Natsir.

Didampingi dokter Carmen Yahya yang banyak menjelaskan masalah cedera bahu kanannya, Vita mengatakan, sejak semula ia memang keberatan bermain pada ganda putri dengan pertimbangan cederanya itu.

Meski demikian, saat dipasangkan dengan Liliyana pada pertengahan 2007, Vita tidak menolak bahkan langsung menjuarai China Masters pada pertandingan pertama mereka. Hingga saat ini, pasangan tersebut masih menjadi ganda putri terbaik nasional meski keduanya harus bermain rangkap pada ganda campuran juga.

Bersama Flandy

Setelah memutuskan keluar dari Asrama Cipayung, gadis kelahiran 4 Januari 1981 itu mengaku belum memikirkan langkah selanjutnya untuk karier bulu tangkisnya. Yang jelas, katanya, ia akan memulai karier sebagai pemain profesional dan hingga saat ini masih terus berlatih meski tidak lagi di Cipayung.

Vita yang tersingkir di perempat final Olimpiade Athena saat berpasangan dengan Nova Widianto dan kandas di semifinal Olimpiade Beijing ketika berduet dengan Flandy Limpele itu, berharap dapat kembali berpasangan dengan Flandy. "Peluang itu masih ada karena saya masih terus berhubungan dengan Flandy," kata pebulu tangkis yang masuk pelatnas sejak 6 November 1996 itu.

Flandy yang juga sudah keluar dari pelatnas, saat ini berpasangan dengan pemain Rusia, Anastasia Russkikh.

Berpasangan dengan Flandy sejak 2006 hingga Olimpiade 2008, Vita berhasil meraih lima gelar, di antaranya tiga gelar Super Series yakni Jepang 2006 serta Singapura dan Perancis 2007 dan menjadi ganda campuran kedua setelah Nova Widianto/Liliyana Natsir.

Terlepas dari semua rencananya ke depan, langkah pertama yang akan diambilnya adalah melakukan pemeriksaan MRI terhadap bahu kanannya yang sejak dioperasi pada Oktober 2004 tidak pernah diperiksanya. "Seharusnya diperiksa setahun sekali, tetapi ia sering tidak mau," kata dokter Carmen, salah satu orang terdekatnya selain Richard Mainaky, pelatihnya sejak masih bermain di Klub Tangkas.

Soal pelatihnya itu, Vita mengatakan, "Paling berat meninggalkan Kak Richard karena dia yang membimbing saya sejak masih di Tangkas dulu." Ia juga menyebutkan, Richard lah yang selama ini selalu memberi solusi atas setiap permasalahannya, termasuk saat ia jenuh menjalani kehidupan di pelatnas selama 12 tahun. "Setiap kali Kak Richard selalu bisa menangani pemainnya, sayangnya kali ini PBSI tidak melibatkan pelatih," katanya.

kom pas dot com

2:23 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 18 Februari 2009 | 16:54 WIB

BEIJING, RABU - China akan kembali memutar liga bulu tangkis profesional yang smepat terhenti selama tujuh tahun. Liga akan diikuti 6-8 klub beranggotakan 10 pemain.

Liga ini akan dimulai akhir 2009 ini. Hal ini diungkapkan oleh direktur badan bulu tangkis dan tenis meja China, Liu Fengyan.

Liga ini merupakan kelanjutan liga yang sempat tertunda tujuh tahun lalu karena kesulitan dana. Menurut Liu, pihaknya telah berhasil mendapatkan dana sponsor sebesar 20 juta yuan atau 2.93 juta dollar AS.

"Pada tahun pertama, kami akan melihat perkembangannya," kata Liu. Menurutnya, liga ini akan membatu China mendapatkan para pemain dan pelatih kelas atas dan mencegah mereka pindah ke luar negeri. "Bila mereka tahu ada liga kelas atas di negaranya, mereka akan memilih tinggal."

China mengejutkan dunia saat merebut tiga dari lima medali emas yang diperebutkan di Olimpiade Beijing 2008 lalu. Peraih emas tunggal putera, Lin Dan kemduian diperlakukan sebagai selebriti di negaranya.

Namun jarangnya kompetisi di tingkat nasional, membuat para pemain tersebut lebih banyak bertanding di luar negeri. Beberapa pemain kemudian malah pindah bermain untuk negara lain.

Seperti mantan pemain nomor satu China, Zhou Mi yang bermain untuk Hong Kong setelah pensiun pada 2007. Zhou Mi memiliki peluang besar untuk menjadi juara di kejuaraan dunia pada Agustus mendatang.

Namun keberadaan liga ini kemungkinan tidak akan disukai oleh federasi bulutangkis dunia (BWF). BWF telah menunjukkan ketidaksenangan mereka karena banyaknya pemain China yang absen dalam beberapa turnamen Suers Series, akhir 2008 dan awal 2009. Pihak China beralasan para pemainnya mengalami kelelahan karena padatnya jadwal turnamen.

kom pas dot com

2:22 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 18 Februari 2009 | 17:33 WIB

JAKARTA, RABU — Sejumlah pemain Indonesia harus berjuang ekstra keras sejak putaran pertama All England. Pasalnya, hasil undian turnamen klasik tersebut mengharuskan para pemain Indonesia menghadapi lawan-lawan berat.

Di sektor tunggal putra, Simon Santoso langsung bertemu pemain Denmark, Peter Gade. Ini menjadi sebuah tantangan berat bagi Simon karena lawannya merupakan unggulan keempat.

Sebenarnya, partai ini bisa menjadi duel ulangan semifinal Korea Super Series bulan lalu. Sayang, waktu itu Simon sakit sehingga mundur dan memberikan tiket final secara gratis kepada Peter yang akhirnya juara.

Di sektor ganda putra, pasangan Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama langsung bertemu unggulan keempat asal Malaysia, Mohd Zakry Abdul latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari. Ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda juga sudah diadang unggulan pertama asal Taiwan, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin.

Dua tunggal putri juga menghadapi babak awal yang tidak mudah. Maria Kristin mengawali langkahnya dengan melawan juara Jepang Super Series 2008 Wang Yihan dari China, pada babak berikutnya kemungkinan jumpa unggulan kedua Zhou Mi dari Hongkong.

Pertandingan yang tidak mudah juga dihadapi Adrianti Firdasari. Jika lolos dari babak pertama, pada langkah selanjutnya, Adrianti sudah harus bertemu unggulan kelima asal China, Xie Xinfang, yang tiga kali berturut-turut (2005-2007) jadi juara All England.

Greysia Poli (Gracia Polly) Profile

2:23 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Name: Greysia Polii
POB/DOB: Jakarta, 11 August 1987
Height: 162 cm
Plays: right
Current coach: Richard Mainaky and Aryono Miranat

Sponsor: Yonex
Racket: armotec 800 defensive
Style of play: tac tic, technique
Club: Jayaraya Jakarta
Joined national team: 2003
Started playing: at 5
World/Continental/Olympic medals: Sea Games winner 2007
National titles: National Championship 2007 winner
Highest world ranking: 6
Best titles: Winner Philippines Open 2006
Finalist Uber Cup 2008
Finalist Malaysia SS 2007
Finalist Swiss SS 2007
Finalist Korea open 2007
Favorite color: Green
Favorite books: the Bible, Your Best Life Now, Become a Better You
Favorite movies: Facing the Giant, Spiderman, Passion of the Christ, August Rush
Favorite quotes: "all things are possible with Jesus Christ"
"life without love is nothing"
"you can't do everything well, but you can do something well"
"we can't change the past, but we can change the future by making the right choices today"

tips latihan

2:15 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Setelah kita telah berhasil menguasai cara memegang raket, menguasai footwork, dan seluruh teknik dasar (basic stroke) dengan baik, maka tahapan selanjutnya adalah membuat variasi pukulan. Dengan kata lain, pada satu jenis posisi yang baik dapat melakukan beberapa pilihan pukulan. Misalnya pukulan overhead, selain lob dengan sedikit mengubah grip dan arah raket/putaran raket, bisa melakukan pada posisi underhand (ke arah belakang) yang baik, selain melakukan netting bisa juga melakukan flick (pukulan datar). Penguasaan pukulan dasar dan variasi akan terasa sekali manfaatnya pada saat mulai bermain dalam game (hitungan). Berpikirlah menggunakan taktik apa agar bisa mematikan lawan dan memenangkan pertandingan. Berikut adalah beberapa tips dan taktik permainan:

Tunggal (Single)
=======
Pada permainan Tunggal, bisa dikatakan bahwa pemain berada di atas angin apabila selalu bisa: 1. Melakukan pukulan dengan posisi selalu berada di belakang bola. 2. Sudah berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola. 3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. ~Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan~

Untuk bisa melakukan ketiga hal di atas, Pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat. Dan gerakan-gerakan yang cepat itu bisa berlangsung untuk jangka waktu yang lama, yang oleh karena itu diperlukan stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain Tunggal.

Ganda (Double)
=====
Permainan Ganda memiliki tuntutan yang agak berbeda dengan Tunggal. Seorang pemain yang footwork-nya kurang baik tetapi memiliki kecepatan dan reflek pukulan serta power yang besar, bisa menjadi pemain Ganda yang baik.

Walaupun penguasaan pukulan dasarnya sama dengan Tunggal, tetapi seorang pemain Tunggal yang baik belum tentu bisa menjadi pemain Ganda yang baik. Karena permainan Ganda memiliki jenis pukulan yang khusus. Pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu) adalah jenis pukulan yang wajib dan harus dipahami dengan terampil.

Dalam permainan Ganda ada filosofi yang berbunyi Siapa yang bisa menyerang lebih dahulu dialah yang akan menang. Filosofi Ini rata-rata dipegang oleh setiap pemain Ganda. Ini terlihat dalam karakter permainan Ganda sekarang ini yang menganggap bahwa pertahanan yang baik adalah dengan menyerang!

Selain itu Ganda adalah permainan yang mengandalkan kerja sama. Pukulan harus dirancang sedemikian rupa, kemudian mematikan lawan dengan pukulan hasil kerja sama.

Tips Memilih Raket Yang Cocok!

2:14 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Bagi Anda yang ingin lebih serius dalam bermain bulutangkis, maka sebaiknya Anda harus lebih memperhatikan raket yang Anda pakai. Sebuah raket yang bagus, adalah yang sesuai dengan karakter permainan Anda. Pilihan raket yang tepat, niscaya akan turut membantu prestasi Anda.
Komponen yang tidak terlepas dari sebuah raket adalah senar, dan menjadi salah satu yang paling dibutuhkan dalam bulutangkis. Jenis-jenis senar pun memilki ciri yang berlainan terhadap efek pantulan cock. Kebanyakan senar memiliki ketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30 + lb.

Sebagai panduan bagaimana memilih raket yang baik, berikut adalah paparan ringkas spesifikasi dan istilah untuk raket bulutangkis standar. Spesifikasi berikut memang bukan patokan standar internasional, namun hanya sebagai pedoman umum saja.

1. Kelenturan Gagang (Stiffness of Shaft)

a. Medium (Fleksibel)
Pemindahan sebagian tenaga yang berpusat pada pergelangan tangan. Pemusatan energi untuk tungkai yang fleksibel saat raket diayun memberikan daya tolak lebih besar saat shuttlecock menyentuh raket. Jenis ini sangat baik untuk pertahanan (defensive) atau untuk mengontrol gaya permainan lainnya.

b. Stiff (Limited Flexibility)
Pemindahan tenaga yang memungkinkan dari pergelangan tangan. Tangkai jenis ini sangat dianjurkan untuk teknik permainan bertahan (defensive). Maupn permainan serangan (offensive).

c. Extra Stiff (Minimum Flexibility)
Pemindahan tenaga secara maksimum yang berpusat pada pergelangan tangan. Gerakan tangkai raket yang minimalis memberikan ketepatan yang lebih baik atas penempatan shuttlecock. Raket dengan tangkai jenis ini sangat ideal untuk teknik permainan serangan (offensive) seperti smashing, net kill dan sebagainya.



2. Bentuk Frame Raket
a. Conventional - Berbentuk Oval Standar.
b. Isometric - Berbentuk cenderung persegi (Square Head Share).

3. Komposisi Frame
a. Basis Material
- AluminiumHi
- Modulus Graphite
- Super Hi-Modulus Graphite
- Ultra Hi-Modulus Graphite
- Nano Carbon

b. Mesh
- Woven Kevlar
- Titanium Composite (Utility Titanium)
- Ultra Titanium
- GForceTi
- UltimumTi

4. Shaft Composition (Komposisi Gagang)

a. Bahan Baku
- Aluminium
- Hi-Modulus Graphite
- Super Hi-Modulus Graphite
- Ultra Hi-Modulus Graphite
- Nano Carbon

b. Mesh (join gagang dengan frame)
- Titanium Composite (Utility Titanium)
- Ultra Titanium
- UltimumTi

5. Bobot Raket
a. 2U (90-94g)
b. 3U (85-89g)
c. 4U (80-84g)

6. Panjang Total (frame tip - handle end)
a. Standard (665mm / 26.0 inches)
b. Long (675mm / 26.5 inches).

7. Ukuran Grip
a. Hi-Qua G2 - 3.25 inches, Tactic / Yonex G2 - 4.00 inches
b. Hi-Qua G3 - 3.50 inches, Tactic / Yonex G3 - 3.75 inches
c. Hi-Qua G4 - 3.75 inches, Tactic / Yonex G4 - 3.50 inches
d. Hi-Qua G5 - 4.00 inches, Tactic / Yonex G5 - 3.25 inches

8. Toleransi Tegangan Senar

a. Aluminium & Hi-Modulus Graphite Frames
- Main 18-20lbs (8-9kg)
- Cross 20-22lbs (9-10kg).

b. Super & Ultra Hi-modulus Graphite Frames
- Main 18-24lbs (8-11kg)
- Cross 20-26lbs (9-12kg).

9. Titik Keseimbangan dari Ujung Grip
a. 270-280mm = Head Light (Defensive)
b. 275-285mm = Neutral (All Round)
c. 285-295mm = Head Heavy (Offensive)
d. 295-300mm = Extra Head Heavy (Offensive)

Sudah saatnya Anda sebagai seorang pebulutangkis, memilih raket yang sesuai dengan kapasitas permainan Anda. Walaupun spesifikasi diatas bukanlah merupakan patokan khusus, namun setidaknya dapat membantu Anda memilih jenis raket yang sesuai dengan gaya permainan Anda.

Aturan Dasar Badminton

2:13 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Alat dan Lapangan
=================

• Lapangan untuk pertandingan Tunggal umumnya berukuran 44 kaki (panjang) dan 17 kaki (lebar)
• Lapangan untuk pertandingan Ganda umumnya berukuran 44 kaki (panjang) dan 20 kaki (lebar)
• Tinggi net biasanya 5 kaki.
• Shuttlecocks alias birdies biasanya terbuat dari bulu angsa atau juga plastik.
• Raket adalah alat pukul birdies yang terbuat dari bahan ringan seperti, kayu, plastik, titanium, dan metal.

Objek Permainan
===============
Inti dari permainan ini adalah untuk memukul Shuttlecocks ke belakang atau depan melewati net/jaring agar dapat menyentuh bidang yang di miliki oleh lawan.

Peraturan dan Batasan
======================
• Pemain tidak boleh menyentuh jaring dengan raket.
• Pemain tidak boleh melewati jaring saat memukul birdies.
• Gagal melakukan serve di istilahkan dengan side out.
• Beberapa tipe pukulan yaitu lob, drop shot, smash dan drive.
• Point yang dicapai dalam permainan yaitu 21.
• Lamanya set pertandingan yaitu 2 atau 3 kali.
• Bila sebuah Shuttlecocks terbentur dan melewati jaring atau net saat pertandingan berlangsung, maka permainan akan tetap dilanjutkan.


Pukulan
=======
• Biasanya lemparan koin di pakai sebagai penentu siapa yang akan melakukan serve terlebih dahulu.
• Serve pertama harus melintasi jaring.
• Serve pertama yang mengenai jaring dan jatuh di lapangan lawan diperbolehkan.
• Sang pemberi service dan sang penerima service harus berdiri di dalam area service masing-masing sampai service telah dilakukan.
• Pukulan yang mengenai garis batas lapangan dianggap sah.

Badminton Rules

2:13 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Court and Equipment
==================
Court size for singles - 44 feet long x 17 feet wide
Court size for doubles - 44 feet long x 20 feet wide


Net height - 5 feet
Shuttlecocks - Also known as birdies or birds. One type has feathers with a cork base, and the other is plastic with a rubber base.
Rackets - Made of lightweight material like wood, plastic or metal.


Object of the game
==================
The object of the game is to hit the shuttlecock back and forth over a net without permitting it to hit the floor in bounds on your side of the net.



Some general rules and terms
============================
1. A player may not touch the net with a racket or history body during play.

2. A birdie may not come to rest or be carried on the racket.

3. A birdie may hit the net on its way across during play and the rally can continue.

4. A term of service is called an inning.

5. A player may not reach over the net to hit the shuttlecock.

6. A loss of serve is called a side out.

7. In class games will be played to 15 points and a match is 2 out of 3 games.

8. Some types of shots are the lob, drop shot, smash and drive.


Serving
=======
1. A coin toss or spin of the racket determines who will serve first.

2. The serve must travel diagonally (cross court) to be good.

3. A serve that touches the net and lands in the proper court is called a let serve and is reserved, otherwise, only one serve is permitted to each court until a side out occurs. A serve that is totally missed may be tried again.

4. The racket must make contact with the birdie below the waist on a serve.

5. The server and receiver shall stand within their respective service courts until the serve is made.

6. Points may only be scored when serving.

7. All lines are considered in bounds.

8. In singles, when the server's score is an even number, the serve is taken from the right side. When the server's score is an odd number, it is taken from the left. (Serving in a doubles game is different)

Maria Kristin Yulianti Profile

2:11 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Personal information
Date of birth : June 2, 1985 (1985-06-02) (age 22)
Place of birth : Tuban
Height : 1.69 m (5 ft 6+1⁄2 in)
Women's : singles
Country : Indonesia
Handedness : Right
Current Ranking 30 (May 15, 2008)
BWF Profile

Maria Kristin Yulianti (June 2, 1985 in Tuban) is a female woman's single badminton player from Indonesia.

She is now the national team's top notch, ranked 16. Her best performance was still at satellite-ranked tournaments. She won the 2005 Jakarta and Surabaya Satellite Challenges, and the 2006 Surabaya and Singapore Satellite Challenges. She is currently (September, 2007) ranked number 16 in the world.

Yulianti played the 2007 BWF World Championships in women's singles. She was seeded #15 and was defeated in the third round by Zhang Ning, of China, 21-10, 21-9. In 14 December 2007 at SEA Games Thailand Maria Kristin help Indonesian Team won gold medal at women's team event, at individual event at women's single after created "All Indonesian Final", she defeating Adriyanti Firdasari, with straight sets 21-14, 21-14.


[edit] Career
Year Championship (Round)
2008 Uber Cup with Indonesia (Runner-up)
2007 Japan Open (1/16), World Championship (1/16), Philippine Open (1/32), China Open (1/16), Indonesia Open (QF), Singapore open (1/16), Asian Continental Championship (1/32), Korea Open (1/32), Malaysia Open (1/16)
2006 Dutch Open (QF), Denmark Open (1/16), Luxembourg Open (runner-up), Surabaya Satellite (winner), Singapore Satellite (winner), Indonesia Open (1/16)
2005 Taipei Open (QF), Indonesia Open (QF), Surabaya Satellite (winner), New Zealand Open (SF), Jakarta Satellite (winner), All England (1/32), German Open (qualifier)

MARIA KRISTIN
Nama : Maria Kristin Yulianti
Kelahiran : Tuban, 2 Juni 1985
Tinggi/Berat : 169 cm/57 kg
Pegangan Tangan : Kanan
Prestasi :
2005 - Juara Surabaya Satelite, Juara Jakarta Satelite
2006 - Juara Surabaya Satelite, Juara Singapura Satelite
- Runner-up Luksemburg Terbuka

Maria Kristin Yulianti, yang mengalahkan Yip Pui Yin 19-21,19-21 pada tunggal pertama, mengaku belum merasa puas sebelum memeluk trofi juara. Apalagi dia telah berusaha mati-matian mencuri poin. Maklum, dara asal Tuban itu tampil tidak tidak dalam kondisi terbaik. Bebat melingkari lutut kanannya untuk mengurangi rasa sakit yang mendera sejak dua hari terakhir.

Bahkan saat bertanding Maria mengaku masih merasakan sakit. Tapi, dia tetap tidak mau menyerah. Dengan keadaan itu dia tidak bisa bermain agresif, namun hal tersebut ditutupinya dengan strategi jitu.

Maria tidak menampik rasa sakit tersebut terus menderanya sejak menghadapi Belanda di babak penyisihan. Tapi, itu tidak akan menghalanginya berlaga di semifinal. Sebab, kondisinya agak membaik sesudah dikompres.

Lin Dan Profile

2:10 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Lin (林).
Lin Dan


Personal information
Nickname(s) Super Dan
Birth name 林丹
Date of birth October 14, 1983 (1983-10-14) (age 24)
Place of birth Longyan, Fujian province
Height 1.78 m (5 ft 10 in)
Weight 72 kg (160 lb/11.3 st)
Men Singles
Country China
Handedness Left

Highest Ranking 1 (February 26, 2004[1])
Current Ranking 1 (May 15, 2008)
BWF Profile
Medal record
Men's badminton
World Championships
Gold 2006 Madrid Men's Singles
Gold 2007 Kuala Lumpur Men's Singles

Lin Dan (simplified Chinese: 林丹; pinyin: Lin Dan) (born October 14, 1983) is a men's singles badminton player from Fujian, the People's Republic of China. Lin is currently the most dominant singles player in the world stage, since 2004, he has been ranked number 1 in the world for two years, consistently winning many tournaments. As of October 2006, Lin Dan has regained his ranking as #1 in the world, after a short period of being ranked behind Lee Chong Wei of Malaysia.

Lin Dan won the 2007 World Badminton Championships in men's singles, beating Sony Dwi Kuncoro of Indonesia in the final to become the 2nd player after Yang Yang to win the men's singles championship back to back, after taking the gold medal in the 2006 World Badminton Championships. Among the tournaments he has won are the All England Open (2004, 2006 & 2007), China Masters, and also assisting China in winning two Thomas Cup in year 2004 and 2006.

His girlfriend is Xie Xingfang[2], another badminton player from China.


[edit] Major achievements
Rank Event Date Venue
World Championships
1 Singles 2007 Kuala Lumpur, MY
1 Singles 2006 Madrid, ESP
2 Singles 2005 Anaheim, CA, USA
Asian Games
1 Team 2006 Doha, QATAR
2 Singles 2006 Doha, QATAR
3 Team 2002 Busan, KOR
Thomas & Uber Cup
1 Team 2008 Indonesia
1 Team 2006 Japan
1 Team 2004 Jakarta, INA
World Grand Prix
1 Singles 2008 Wilson Swiss Super Series 2008
1 Singles 2007 Yonex-Sunrise Hong Kong Super Series 2007
1 Singles 2007 China Masters Super Series
1 Singles 2007 Yonex All England Super Series
1 Singles 2007 Yonex German Open
1 Singles 2007 Yonex Korea Open Super Series
1 Singles 2006 Yonex Japan Open
1 Singles 2006 Hong Kong Open
1 Singles 2006 Macau Open
1 Singles 2006 Chinese Taipei Open
1 Singles 2006 Yonex All England Open
1 Singles 2005 Hong Kong Open
1 Singles 2005 China Masters
1 Singles 2005 Yonex Japan Open
1 Singles 2005 German Open
1 Singles 2004 China Open
1 Singles 2004 German Open
1 Singles 2004 Realkredit Denmark Open
1 Singles 2004 Yonex All England Open
1 Singles 2004 Swiss Open
1 Singles 2003 China Open
1 Singles 2003 Hong Kong Open
1 Singles 2003 Realkredit Denmark Open
1 Singles 2002 Noonnoppi Korea Open
2 Singles 2008 Yonex All England Super Series
2 Singles 2008 Yonex Korea Super Series 2008
2 Singles 2006 Proton Eon Malaysia Open
2 Singles 2005 Proton Eon Malaysia Open
2 Singles 2005 Yonex All England Open
2 Singles 2003 German Open
3 Singles 2006 China Open
3 Singles 2006 German Open
3 Singles 2006 China Masters
3 Singles 2005 Aviva Singapore Open
3 Singles 2004 Djarum Indonesia Open
3 Singles 2004 Yonex Japan Open
3 Singles 2002 All England Open

Xie Xingfang Profile

2:08 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

This is a Chinese name; the family name is Xie (谢).
Xie XingFang
Personal information
Birth name 谢杏芳
Date of birth January 8, 1981 (1981-01-08) (age 27)
Place of birth Guangzhou, Guangdong province
Height 1.78 m (5 ft 10 in)
Weight 60 kg (130 lb/9.4 st)
Women Singles
Country China
Handedness Right

Highest Ranking 1 (April 7, 2005[1])
Current Ranking 1 (May 15, 2008)
BWF Profille

Xie Xingfang (Chinese: 谢杏芳) was born January 8, 1981, in Guangzhou, Guangdong province in China. She is a female badminton player from the People's Republic of China.

Her first big title was won in the woman double event, with her provincial team mate Zhang Jiewen, in the world junior championships in 1998. Yet once she entered the Chinese national team, she switched to singles, in between two generations, the one of Gong Ruina, Zhou Mi and Zhang Ning, and the following one, which is now filled with impressive talents amongst which Wang Lin, 17, who just won the China Open.

Xie is currently in a relationship with fellow Chinese badminton player Lin Dan. Xie Xingfang and Lin Dan made a romantic moment when both together won the World Championship 2006 in Madrid.


Major achievements
Rank Event Date Venue
World Championships
1 Singles 2006 Madrid, ESP
1 Singles 2005 Anaheim, CA, USA
5 Singles 2003 Birmingham, GBR
Asian Championships
1 Team 2006 Doha, QATAR
Thomas & Uber Cup
1 Team 2008 Jakarta, INA
1 Team 2006 Japan
1 Team 2004 Jakarta, INA
World Grand Prix
1 Singles 2007 China Masters Super Series
1 Singles 2007 Yonex All England Super Series
1 Singles 2007 Yonex German Open
1 Singles 2007 Yonex Korea Open Super Series
1 Singles 2006 Hong Kong Open
1 Singles 2006 Yonex All England Open
1 Singles 2005 Yonex All England Open
1 Singles 2005 German Open
1 Singles 2004 Djarum Indonesia Open
1 Singles 2004 China Open
1 Singles 2004 German Open
1 Singles 2004 Realkredit Denmark Open
2 Singles 2007 Aviva Open Singapore Super Series
2 Singles 2006 Yonex Japan Open
2 Singles 2006 Chinese Taipei Open
2 Singles 2006 China Masters
2 Singles 2005 China Open
2 Singles 2005 Hong Kong Open
2 Singles 2005 Yonex Japan Open
2 Singles 2003 Yonex All England Open
3 Singles 2006 Proton Eon Malaysia Open
3 Singles 2005 China Masters
3 Singles 2003 China Open
3 Singles 2003 Proton Eon Malaysia Open
3 Singles 2002 Realkredit Denmark Open
3 Singles 2002 China Open
3 Singles 2002 Singapore Open

Lee Yong Dae Profile

2:07 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

This is a Korean name; the family name is Lee and there is no middle name.
Lee Yong-dae


Personal information
Birth name 이용대
Date of birth September 11, 1988 (1988-09-11) (age 19)
Place of birth Hwasun, Jeollanam-do
Height 180
Weight 72
Men's doubles
Country South Korea
BWF Profile

Lee Yong-dae (born September 11, 1988 in Hwasun, Jeollanam-do) is a male badminton player from South Korea.


[edit] Career
Lee won the silver medal in the 2007 BWF World Championships in men's doubles with Jung Jae-sung. They were defeated in the final by Markis Kido and Hendra Setiawan of Indonesia, 19-21, 19-21.