RSS : Articles / Comments


pemain pelatnas banyak yg mundur [kompas dot com]

2:26 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Pemain Pelatnas Mundur? PBSI Tak Khawatir
WAHYU SATRIANI ARI WULAN
Taufik Hidayat saat mengumumkan pengunduran dirinya dari Pelatnas di Jakarta, Jumat (30/1).
/
Artikel Terkait:

* Vita Masih Ingin Berpasangan dengan Flandy
* Vita Ajukan Surat Pengunduran Diri
* Kabar Gembira, Markis dan Dua Adiknya Kembali ke Pelatnas
* Markis Kido Tinggalkan Pelatnas
* 14 Pemain PB Djarum Masuk Pelatnas Cipayung

Jumat, 13 Februari 2009 | 21:56 WIB

SURABAYA, JUMAT — Beberapa pebulu tangkis top Indonesia memutuskan untuk mundur dari pemusatan latihan nasional (pelatnas). Meskipun demikian, PB PBSI tak khawatir dan tetap optimistis bisa mendongkrak prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah internasional.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PB PBSI Yacob Rusdianto, di Surabaya, Jumat (13/2). Dia mengatakan hal tersebut untuk menanggapi berbagai kritikan tentang mundurnya sejumlah pemain pelatnas utama itu.

Seperti yang diketahui, baru-baru ini sejumlah pemain pelatnas mengundurkan diri. Mereka adalah Taufik Hidayat, Vita Marissa, Alvent Yulianto, dan Hendra AG.

"Kami tidak ingin berpolemik terlalu jauh soal itu. Kendati sakit dan pahit, tapi Pak Djoko (Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso) menganggap itu sebagai obat," kata Yacob.

Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur ini justru berharap ada efek positif dari berbagai kritikan, sorotan serta masukan yang datang dari elemen masyarakat. Yang penting, semua itu demi kemajuan bulu tangkis Indonesia.

"Persoalan mundurnya beberapa pemain terus kami upayakan untuk mencari penyelesaian, salah satunya dengan mendekati pemain," jelasnya.

Yacob menambahkan, PBSI tidak pernah menghalangi atau menghambat prestasi atlet. Namun, mereka berharap para atlet hendaknya bisa mengukur seberapa layak nilai kontrak yang diterima.

Sebagian besar atlet yang mengundurkan diri dari pelatnas karena persoalan nilai kontrak yang tidak menemui kata sepakat. PB PBSI menetapkan nilai kontrak berdasarkan prestasi dan pencapaian peringkat dunia pemain.

Namun, sebagian pemain menolak kontrak yang disodorkan pengurus karena nilainya tidak sesuai yang diharapkan. Pemain senior spesialiasi ganda, Vita Marissa yang dipasangkan dengan pemain muda Mohammad Rijal, merupakan salah satu pemain yang menolak tawaran kontrak baru tersebut.

kom pas dot com

2:25 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 18 Februari 2009 | 16:29 WIB

JAKARTA, RABU — Adrianti Firdasari tak terlalu memasang target muluk di kejuaraan klasik bulu tangkis All England. Pada turnamen yang mulai berlangsung 3-8 Maret di Birmingham itu, pemain nomor dua tunggal putri Indonesia tersebut mematok minimal sampai perempat final.

"Target menjadi juara sih pasti ada. Tetapi di turnamen sebesar All England ini pasti banyak pemain top sehingga perlu kerja keras. Namun, saya berani memasang target untuk mencapai babak perempat final," ungkap pemain berusia 22 tahun tersebut, Rabu (18/2), ketika hadir di acara peluncuran program Biskuat Akademi Juara 2009.

Untuk meretas jalan ke sana (perempat final), mulai babak kedua nanti peringkat 23 dunia ini harus melewati rintangan yang berat. Pasalnya, pada putaran tersebut dia sudah bertemu mantan pemain nomor satu asal China, Xie Xingfang.

Namun, Adrianti mengaku tak gentar. Malah, pemain yang memperkuat Indonesia pada Piala Uber 2008 itu mengaku sudah tak sabar lagi untuk bertemu pemain jangkung tersebut yang baru sekali dihadapinya.

"Saya sudah lupa kapan bertemu Xingfang, yang pasti waktu itu kalah sehingga sekarang saya berambisi untuk mengalahkannya. Saya cukup yakin bisa melewatinya di babak kedua nanti," ungkap Adrianti yang mengaku, tahun ini menjadi All England ketiganya.

Berdasarkan hasil undian, Adrianti akan bertemu pemain yang lolos dari babak kualifikasi. Setelah itu, dia harus menantang Xingfang yang performanya memang sedang menurun seusai menjadi finalis Olimpiade Beijing 2008 bulan Agustus.

Selama ini, Adrianti mempersiapkan diri secara matang di Pelatnas Cipayung. Dia juga merasa tak terganggu dengan adanya berita akhir-akhir ini tentang ketidakcocokan pemain dan PB PBSI menyangkut besaran kontrak sehingga berujung pada keputusan pemain untuk mundur dari Pelatnas.

"Suasana di Pelatnas saat ini sudah tenang dan semua pemain fokus untuk menghadapi All England. Tak ada lagi ketegangan karena ada berita mundurnya beberapa pemain yang tak sepakat dengan tawaran kontrak PBSI," jelasnya.

Tentang rencananya sepanjang tahun 2009, Adrianti mengatakan, dia ingin tampil di semua ajang Super Series, setelah Malaysia Terbuka dan Korea Terbuka. Namun, semuanya masih harus dibicarakan lagi dengan pelatih.

"Kalau targetku sih ikut semua Super Series. Hanya saja, semua masih harus dilihat lagi selain perlu konsultasi dengan pelatih. Yang pasti, setelah ikut All England, saya dan teman-teman akan fokus untuk tampil di Piala Sudirman meskipun sampai sekarang belum ketahuan siapa yang terpilih masuk tim," tambah Adrianti yang masuk babak 16 besar di Malaysia Terbuka dan menembus perempat final di Korea Terbuka sebelum ditaklukkan pemain Denmark Tine Rasmussen yang menjadi juaranya. (LOU)

kom pas dot com

2:24 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 18 Februari 2009 | 15:49 WIB

JAKARTA, RABU — Pemain ganda campuran Nova Widianto menyatakan harapannya mengakhiri paceklik gelar ganda campuran di turnamen "All England" yang sudah berlangsung selama 30 tahun.

"Persiapan bagus, mudah-mudahan bagus juga hasilnya," kata Nova Widianto di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu, mengenai persiapannya bersama Liliyana Natsir untuk berlaga pada turnamen All England, 3-8 Maret.

Menurut dia, Indonesia sudah lama tidak meraih gelar ganda campuran, yaitu sejak Christian Hadinata-Imelda Wiguna meraihnya pada 30 tahun lalu.

Meski demikian, pasangan runner-up kejuaraan yang sama tahun lalu yang menjadi unggulan pertama itu mewaspadai kemungkinan pertemuan dengan pasangan China Xie Zhongbo/Zhang di perempat final. "Terakhir kami kalah dua kali dari mereka, di China Masters dan Hong Kong Terbuka 2008," ujar Nova mengenai pasangan China peringkat sembilan dunia tersebut.

China tidak menurunkan tim nasionalnya pada Final Super Series akhir tahun lalu dan dua turnamen Super Series pertama 2009, Malaysia dan Korea Terbuka, untuk melaksanakan pemusatan latihan selama tiga bulan. All England akan menjadi turnamen pertama tim Negeri Tirai Bambu itu turun dengan kekuatan penuh.

Nova mengatakan, persiapan yang bagus dan masa penyesuaian yang cukup karena datang lebih awal—tim Indonesia akan berangkat ke Inggris pada 27 Februari—akan membuat mereka lebih siap bertanding.

Sementara pasangan Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama bertekad membalas kekalahan dari ganda Malaysia, unggulan keempat, Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari yang akan mereka hadapi pada putaran pertama. "Mereka mengalahkan kami di Singapura Terbuka," ujar Rian mengenai satu-satunya pertemuan dengan ganda Malaysia itu.

Rian/Yonatan bersama Bona Septano/Muhammad Ahsan kemungkinan akan menjadi tumpuan harapan ganda putra menyusul ketidakpastian keberangkatan pasangan peringkat dua dunia Markis Kido/Hendra Setiawan, karena cedera lutut kiri Kido hingga saat ini masih belum pulih.

Namun, Rian enggan memasang target muluk-muluk pada turnamen All England keduanya bersama Yonatan. "Yang penting bisa melewati babak pertama dulu, kalau menang mudah-mudahan selanjutnya lebih ringan," katanya.

All England dan Swiss Terbuka akan menjadi dua turnamen pertama PB PBSI memberlakukan sanksi tidak mengirim pemain yang tidak mencapai target dalam dua turnamen berturut-turut.

Menurut Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh, jika pemain atau pasangan dua kali berturut-turut tidak mencapai target, mereka harus mengikuti latihan selama 1,5 bulan dan tidak akan dikirim mengikuti turnamen. "Tetapi proses (perjuangan pemain) dalam pertandingan juga menjadi pertimbangan," ujar Lius.

Ia mengatakan, pada All England kali ini, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso ditargetkan mencapai semifinal, sedangkan Nova/Liliyana dan Kido/Hendra menjadi juara.

kom pas dot com

2:23 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 11 Februari 2009 | 19:30 WIB

JAKARTA, RABU — Atlet bulu tangkis putri, Vita Marissa, meminta kenaikan kontrak dengan harapan pengabdiannya selama 12 tahun di pelatnas dihargai.

"Saya memang minta naik, lebih karena minta dihargai pengabdian saya selama 12 tahun, bukan semata-mata melihat nilai nominalnya," ujar Vita saat jumpa wartawan di Jakarta, Rabu (11/2).

Pemain spesialis ganda yang saat ini berperingkat 36 dunia pada ganda campuran itu, mengajukan surat pengunduran diri dari pelatnas pada Selasa (10/2) setelah tidak mencapai kesepakatan kontrak dengan PB PBSI. Menurutnya, ia mengajukan kenaikan kontrak 20 persen dari kontrak sebelumnya sebesar Rp 400 juta per tahun.

Pemain asal Klub Tangkas Alfamart itu menyesalkan PBSI yang hanya mempertimbangkan peringkat ganda campurannya yang turun dari 17 dunia saat bersama Flandy Limpele menjadi 44 dunia pada 1 Januari 2009, setelah ia berpasangan dengan Muhammad Rijal usai Olimpiade Beijing.

"Saya baru bermain lima bulan bersama Rijal, sementara prestasi saya pada ganda putri tidak dianggap," kata Vita yang saat ini berperingkat lima dunia pada ganda putri bersama Liliyana Natsir.

Didampingi dokter Carmen Yahya yang banyak menjelaskan masalah cedera bahu kanannya, Vita mengatakan, sejak semula ia memang keberatan bermain pada ganda putri dengan pertimbangan cederanya itu.

Meski demikian, saat dipasangkan dengan Liliyana pada pertengahan 2007, Vita tidak menolak bahkan langsung menjuarai China Masters pada pertandingan pertama mereka. Hingga saat ini, pasangan tersebut masih menjadi ganda putri terbaik nasional meski keduanya harus bermain rangkap pada ganda campuran juga.

Bersama Flandy

Setelah memutuskan keluar dari Asrama Cipayung, gadis kelahiran 4 Januari 1981 itu mengaku belum memikirkan langkah selanjutnya untuk karier bulu tangkisnya. Yang jelas, katanya, ia akan memulai karier sebagai pemain profesional dan hingga saat ini masih terus berlatih meski tidak lagi di Cipayung.

Vita yang tersingkir di perempat final Olimpiade Athena saat berpasangan dengan Nova Widianto dan kandas di semifinal Olimpiade Beijing ketika berduet dengan Flandy Limpele itu, berharap dapat kembali berpasangan dengan Flandy. "Peluang itu masih ada karena saya masih terus berhubungan dengan Flandy," kata pebulu tangkis yang masuk pelatnas sejak 6 November 1996 itu.

Flandy yang juga sudah keluar dari pelatnas, saat ini berpasangan dengan pemain Rusia, Anastasia Russkikh.

Berpasangan dengan Flandy sejak 2006 hingga Olimpiade 2008, Vita berhasil meraih lima gelar, di antaranya tiga gelar Super Series yakni Jepang 2006 serta Singapura dan Perancis 2007 dan menjadi ganda campuran kedua setelah Nova Widianto/Liliyana Natsir.

Terlepas dari semua rencananya ke depan, langkah pertama yang akan diambilnya adalah melakukan pemeriksaan MRI terhadap bahu kanannya yang sejak dioperasi pada Oktober 2004 tidak pernah diperiksanya. "Seharusnya diperiksa setahun sekali, tetapi ia sering tidak mau," kata dokter Carmen, salah satu orang terdekatnya selain Richard Mainaky, pelatihnya sejak masih bermain di Klub Tangkas.

Soal pelatihnya itu, Vita mengatakan, "Paling berat meninggalkan Kak Richard karena dia yang membimbing saya sejak masih di Tangkas dulu." Ia juga menyebutkan, Richard lah yang selama ini selalu memberi solusi atas setiap permasalahannya, termasuk saat ia jenuh menjalani kehidupan di pelatnas selama 12 tahun. "Setiap kali Kak Richard selalu bisa menangani pemainnya, sayangnya kali ini PBSI tidak melibatkan pelatih," katanya.

kom pas dot com

2:23 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 18 Februari 2009 | 16:54 WIB

BEIJING, RABU - China akan kembali memutar liga bulu tangkis profesional yang smepat terhenti selama tujuh tahun. Liga akan diikuti 6-8 klub beranggotakan 10 pemain.

Liga ini akan dimulai akhir 2009 ini. Hal ini diungkapkan oleh direktur badan bulu tangkis dan tenis meja China, Liu Fengyan.

Liga ini merupakan kelanjutan liga yang sempat tertunda tujuh tahun lalu karena kesulitan dana. Menurut Liu, pihaknya telah berhasil mendapatkan dana sponsor sebesar 20 juta yuan atau 2.93 juta dollar AS.

"Pada tahun pertama, kami akan melihat perkembangannya," kata Liu. Menurutnya, liga ini akan membatu China mendapatkan para pemain dan pelatih kelas atas dan mencegah mereka pindah ke luar negeri. "Bila mereka tahu ada liga kelas atas di negaranya, mereka akan memilih tinggal."

China mengejutkan dunia saat merebut tiga dari lima medali emas yang diperebutkan di Olimpiade Beijing 2008 lalu. Peraih emas tunggal putera, Lin Dan kemduian diperlakukan sebagai selebriti di negaranya.

Namun jarangnya kompetisi di tingkat nasional, membuat para pemain tersebut lebih banyak bertanding di luar negeri. Beberapa pemain kemudian malah pindah bermain untuk negara lain.

Seperti mantan pemain nomor satu China, Zhou Mi yang bermain untuk Hong Kong setelah pensiun pada 2007. Zhou Mi memiliki peluang besar untuk menjadi juara di kejuaraan dunia pada Agustus mendatang.

Namun keberadaan liga ini kemungkinan tidak akan disukai oleh federasi bulutangkis dunia (BWF). BWF telah menunjukkan ketidaksenangan mereka karena banyaknya pemain China yang absen dalam beberapa turnamen Suers Series, akhir 2008 dan awal 2009. Pihak China beralasan para pemainnya mengalami kelelahan karena padatnya jadwal turnamen.

kom pas dot com

2:22 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 18 Februari 2009 | 17:33 WIB

JAKARTA, RABU — Sejumlah pemain Indonesia harus berjuang ekstra keras sejak putaran pertama All England. Pasalnya, hasil undian turnamen klasik tersebut mengharuskan para pemain Indonesia menghadapi lawan-lawan berat.

Di sektor tunggal putra, Simon Santoso langsung bertemu pemain Denmark, Peter Gade. Ini menjadi sebuah tantangan berat bagi Simon karena lawannya merupakan unggulan keempat.

Sebenarnya, partai ini bisa menjadi duel ulangan semifinal Korea Super Series bulan lalu. Sayang, waktu itu Simon sakit sehingga mundur dan memberikan tiket final secara gratis kepada Peter yang akhirnya juara.

Di sektor ganda putra, pasangan Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama langsung bertemu unggulan keempat asal Malaysia, Mohd Zakry Abdul latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari. Ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda juga sudah diadang unggulan pertama asal Taiwan, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin.

Dua tunggal putri juga menghadapi babak awal yang tidak mudah. Maria Kristin mengawali langkahnya dengan melawan juara Jepang Super Series 2008 Wang Yihan dari China, pada babak berikutnya kemungkinan jumpa unggulan kedua Zhou Mi dari Hongkong.

Pertandingan yang tidak mudah juga dihadapi Adrianti Firdasari. Jika lolos dari babak pertama, pada langkah selanjutnya, Adrianti sudah harus bertemu unggulan kelima asal China, Xie Xinfang, yang tiga kali berturut-turut (2005-2007) jadi juara All England.