RSS : Articles / Comments


kom pas dot com

2:23 pm, Posted by 이 Yo Seph Setiawan 용대, No Comment

Rabu, 11 Februari 2009 | 19:30 WIB

JAKARTA, RABU — Atlet bulu tangkis putri, Vita Marissa, meminta kenaikan kontrak dengan harapan pengabdiannya selama 12 tahun di pelatnas dihargai.

"Saya memang minta naik, lebih karena minta dihargai pengabdian saya selama 12 tahun, bukan semata-mata melihat nilai nominalnya," ujar Vita saat jumpa wartawan di Jakarta, Rabu (11/2).

Pemain spesialis ganda yang saat ini berperingkat 36 dunia pada ganda campuran itu, mengajukan surat pengunduran diri dari pelatnas pada Selasa (10/2) setelah tidak mencapai kesepakatan kontrak dengan PB PBSI. Menurutnya, ia mengajukan kenaikan kontrak 20 persen dari kontrak sebelumnya sebesar Rp 400 juta per tahun.

Pemain asal Klub Tangkas Alfamart itu menyesalkan PBSI yang hanya mempertimbangkan peringkat ganda campurannya yang turun dari 17 dunia saat bersama Flandy Limpele menjadi 44 dunia pada 1 Januari 2009, setelah ia berpasangan dengan Muhammad Rijal usai Olimpiade Beijing.

"Saya baru bermain lima bulan bersama Rijal, sementara prestasi saya pada ganda putri tidak dianggap," kata Vita yang saat ini berperingkat lima dunia pada ganda putri bersama Liliyana Natsir.

Didampingi dokter Carmen Yahya yang banyak menjelaskan masalah cedera bahu kanannya, Vita mengatakan, sejak semula ia memang keberatan bermain pada ganda putri dengan pertimbangan cederanya itu.

Meski demikian, saat dipasangkan dengan Liliyana pada pertengahan 2007, Vita tidak menolak bahkan langsung menjuarai China Masters pada pertandingan pertama mereka. Hingga saat ini, pasangan tersebut masih menjadi ganda putri terbaik nasional meski keduanya harus bermain rangkap pada ganda campuran juga.

Bersama Flandy

Setelah memutuskan keluar dari Asrama Cipayung, gadis kelahiran 4 Januari 1981 itu mengaku belum memikirkan langkah selanjutnya untuk karier bulu tangkisnya. Yang jelas, katanya, ia akan memulai karier sebagai pemain profesional dan hingga saat ini masih terus berlatih meski tidak lagi di Cipayung.

Vita yang tersingkir di perempat final Olimpiade Athena saat berpasangan dengan Nova Widianto dan kandas di semifinal Olimpiade Beijing ketika berduet dengan Flandy Limpele itu, berharap dapat kembali berpasangan dengan Flandy. "Peluang itu masih ada karena saya masih terus berhubungan dengan Flandy," kata pebulu tangkis yang masuk pelatnas sejak 6 November 1996 itu.

Flandy yang juga sudah keluar dari pelatnas, saat ini berpasangan dengan pemain Rusia, Anastasia Russkikh.

Berpasangan dengan Flandy sejak 2006 hingga Olimpiade 2008, Vita berhasil meraih lima gelar, di antaranya tiga gelar Super Series yakni Jepang 2006 serta Singapura dan Perancis 2007 dan menjadi ganda campuran kedua setelah Nova Widianto/Liliyana Natsir.

Terlepas dari semua rencananya ke depan, langkah pertama yang akan diambilnya adalah melakukan pemeriksaan MRI terhadap bahu kanannya yang sejak dioperasi pada Oktober 2004 tidak pernah diperiksanya. "Seharusnya diperiksa setahun sekali, tetapi ia sering tidak mau," kata dokter Carmen, salah satu orang terdekatnya selain Richard Mainaky, pelatihnya sejak masih bermain di Klub Tangkas.

Soal pelatihnya itu, Vita mengatakan, "Paling berat meninggalkan Kak Richard karena dia yang membimbing saya sejak masih di Tangkas dulu." Ia juga menyebutkan, Richard lah yang selama ini selalu memberi solusi atas setiap permasalahannya, termasuk saat ia jenuh menjalani kehidupan di pelatnas selama 12 tahun. "Setiap kali Kak Richard selalu bisa menangani pemainnya, sayangnya kali ini PBSI tidak melibatkan pelatih," katanya.

No Comment